Selasa, 30 November 2021

 REFLEKSI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PERKULIAHAN

Sumber gambar : http://larispa.or.id/berita/4-aspek-pembelajaran-dibutuhkan-pendidikan-abad-21/

Dosen sebagai seorang pendidik merupakan garda terdepan dalam proses pembangunan generasi melalui bidang pendidikan formal. Ruang-ruang kelas adalah tempat strategis untuk menyiapkan generasi yang akan bertugas menjadi agen pembawa perubahan dalam peradaban. Di tangan seorang pendidiklah tugas mencetak generasi berada. Tugas yang sangat tidak sederhana.

Era revolusi industry 4.0 memiliki tantangan sendiri pada para pendidik yang berada di era ini. Dinamika perkembangan abad 21 yang ditandai dengan munculnya revolusi industry 4.0 dan menuju society 5.0 serta perkembangan sains dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan tentu saja merupakan keniscayaan di era ini. Hal ini tentu saja berdampak pada tuntutan terhadap dunia pendidikan dan pembelajaran. Kemajuan Teknologi Informasi dan Teknologi juga memberi warna yang baru di dunia pendidikan. Baik guru dan siswa harus mengikuti perkembangan zaman. Sehingga pembelajaran harus dikemas semenarik mungkin dengan memanfaatkan teknologi dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Abad 21 membutuhkan pendidik yang tidak hanya terampil dalam memanfaatkan teknologi melainkan tetap menjaga pesona, kewibawan, juga kepribadian yang luar biasa sehingga mampu menjadi teladan,inspirator, juga motivator bagi peserta didiknya. Begitu juga dari segi proses pendidikan, guru di abad 21 dituntut untuk menyesuaikan perkembangan zaman sejak dari merencanakan, melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian, membimbing dan melatih serta melaksanakan tugas tambahan yang diamanahkan. Pada intinya kreatif dan inovatif menjadi tuntutan bagi guru di abad 21.

Itulah yang menjadi titik balik saya sebagai Dosen saat ini untuk mulai merekonstruksi strategi yang selama ini lebih banyak saya gunakan di ruang-ruang kelas. Bahwa jika selama ini saya lebih banyak berorientasi pada bagaimana materi dapat tersampaikan dengan lengkap, dengan baik, maka tuntutan professional saya sudah tunai. Tetapi kemudian kondisi kekinian menunjukan kepada saya bahwa strategi konvensional bukan lagi jawaban atas kondisi saat ini. Perkembangan peradaban menuntut lulusan memiliki kompetensi yang lengkap baik teknologi, data maupun manusia. Bahwa abad ini membutuhkan manusia-manusia yang cerdas tidak hanya secara intelegen tetapi juga emosi, sosial bahkan spiritual. Oleh sebab itu perkuliahan saya lakukan dengan pendekatan yang lebih humanis. Saya menempatkan peserta didik sebagai manusia dewasa yang bisa mengkontruksi pengetahuannya sendiri dan tugas pendidik adalah memfasilitasinya. Tentu dengan berbagai sumber belajar yang memadai dan perangkat pembelajaran yang lengkap.

Beberapa strategi pembelajaran yang digunakan diantaranya adalah :

1.     Pembelajaran Bermakna (meaningful verbal learning) yang menekankan pada ekspositori dengan cara, penyajian materi secara eksplisit dan terorganisasi. Strategi ini mengedepankan penalaran deduktif, yang mengharuskan mahasiswa pertama-tama mempelajari prinsip-prinsip, kemudian belajar mengenal hal-hal khusus dari prinsip-prinsip tersebut. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa seseorang belajar dengan baik apabila memahami konsep-konsep umum, maju secara deduktif dari aturan-aturan atau prinsip-prinsip sampai pada contoh-contoh. Pembelajaran bermakna dari Ausubel menitikberatkan interaksi verbal yang dinamis. Dosen memulai dengan suatu advance organizer (pemandu awal), kemudian ke bagian-bagian pembelajaran, selanjutnya mengembangkan serangkaian langkah yang digunakan untuk mengajar dengan ekspositori.

2.     Advance Organizer, strategi ini dilakukan untuk mengaktifkan skemata mahasiswa (eksistensi pemahaman siswa), untuk mengetahui apa yang telah dikenal siswa, dan untuk membantunya mengenal relevansi pengetahuan yang telah dimiliki. Advance organizer memperkenalkan pengetahuan baru secara umum yang dapat digunakan mahasiswa sebagai kerangka untuk memahami isi informasi baru secara terperinci. Sisipkan nilai-nilai yang bermakna sehingga pembelajaran mebjadi lebih berkesan dengan memberikan kisah-kisah inspirasi yang relevan atau quotes yang memotivasi.

 

Bahan Bacaan

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses Pendidikan, Jakarta :Kencana Prenada Media, 2008

Suparman, Atwi Teknologi Pendidikan dalam Pendidikan Jarak Jauh, Tangerang :Universitas Terbuka, 2014

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung :Remaja Rosdakarya. 2010

http://repository.ut.ac.id/4798/1/PBIN4301-M1.pdf     

 

     Need Assesment dalam Pengembangan Media Pembelajaran

        Dalam tahapan pengembangan media pembelajaran, tahapan need assesment merupakan titik tolak sekaligus dasar bagi langkah-langkah berikutnya. Kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kebingungan arah dan hilangnya arah bagi tahap-tahap berikutnya. Pertanyaan pertama adalah apakah kegiatan instruksional ini akan menyelesaikan masalah. Karena Teknologi Pendidikan core utamanya adalah menyelesaikan masalah belajar. Facilitating learning and improving performanceSecara rinci pertanyaan besar ini kemudian dijabarkan menjadi berbagai pertanyaan seperti apa kebutuhan yang dihadapi? bagaimana cara mengidentifikasinya? apakah kebutuhan itu penting sehingga dikategorikan masalah? apakah kemungkinan penyebabnya? Apakah rendahnya keterampilan sikap dan perilaku? dan apakah kegiatan instruksional adalah solusi ?

        Ingin tahu seperti apa proses needs assesment dilakukan, silahkan simak tayangan berikut.


Jumat, 26 November 2021

 Soft Launching Komunitas IMPROVE

    Berawal dari obrolan ringan di salah satu kelas kuliah pada Program Studi Teknologi Pendidikan FKIP Universitas Sriwijaya komunitas ini hadir. Sebagai wadah untuk bisa menunjukan kepedulian dan bisa berbagi dengan sesama. Garapan kami adalah pendidikan dan kemanusiaan. Dengan semua potensi sumberdaya yang ada, kami memulainya. Semoga bermanfaat.



Kegiatan Soft Launcing yang digelar 21 Oktober 2021 di sekitar kampus UNSRI Palembang


Minggu, 08 April 2012

Episode Rumah Sakit

Ingin menulis. itu saja. Awalnya pilihannya ada dua. Dipendam sendiri atau curhat suami. Pilihan pertama langsung lenyap, kupikir lebih baik berbagi biar lega. Tapi pilihan kedua, kashian juga menurutku, dia juga tidak mudah mengkondisikan hatinya melewati semua ini. ditambah lagi curhatanku. Kuputuskan menulis. ya menulis. 
Rumah sakit,bagi sebagian orang termasuk saya bukanlah tempat yang berharap untuk didatangi.tp apa mau dikata,pada akhirnya keadaan memaksa sy menginap d hotel tsb.semua berawal dr ktk anak kami terdiagnosis kena typus.dirawat slm 5hr lalu hr keenam dokter yg merawatnya mengijinkan pulang.tp ternyata kebersamaan kami dgn kru medis d rs guntur blm berakhir.kakaknya trnyata jg hrs msk rs dgn diagnosis yg sama.akh..rasanya luar biasa.kalau blh meminjam istilah ank muda sekarang. Galau. Anyway satu yg selalu dan selalu kusampaikan dalam doaku..kuatkan kami ya Rabb..berpisah dgn anak2 sungguh tak mdh,meski aku tahu mrk bersama dgn org yg menyayanginya..zahra yg udh cukup mengerti,bahkan mulai mengeluh..12hr melalui aktivitas tdk sprti biasanya,pasti tak mdh buatnya..yg tegar ya nak,sabarlah agar semua ini tdk sia-sia..ini perjuangan kt,psti ada hikmah dibalik ini semua..

Senin, 27 Februari 2012

Amazing Taufik....

Dia hanya wanita separuh baya yang biasa saja. Dengan wajah dan penampilan yang sangat bersahaja. Dia tidak semenarik para ibu kebanyakan yang senantiasa tampil anggun dan modis saat menjemput anak-anak mereka di Sekolah tempat anakku menuntut ilmu. Tapi sungguh saya sangat ingin mengenalnya.....
Ibu itu adalah ibu dari salah satu teman sekelas si sulung zahra. Dari sekian banyak cerita zahra tentang teman-teman barunya, ada satu nama yang sering dia sebut, taufik namanya. KM di kelasnya, anak kecil yang sering sekali menarik perhatianku saat bel pulang berbunyi dan anak-anak berhamburan keluar kelas. Tidak seperti semua teman-temanyayang lain yang ketika keluar kelas matanya langsung sibuk mencari sosok sang ibu diantara kerumunan penjemput, nampak gembira saat sosok yang dicarinya terlihat dan begitu kecewa saat sosok yang dicarinya justru tidak ada. Kemanjaan khas anak. Tapi anak itu berbeda, dengan senyum dan langkah yang percaya diri dia pulang sendiri, padahal jarak untuk pulang kerumahnya cukup jauh. Dilain kesempatan, beberapa kali saya sempat melihatnya berkomunikasi dengan orang tua yang kebetulan anaknya tidak masuk karena sakit. Dengan gaya khas anak-anak tapi dengan sikap yang sangat percaya diri, dia menanyakan kondisi temannya pada sang ayah atau ibunya, lalu mendoakannya,,,ah, terharu lihatnya, empati dan peduli dengan usianya yang masih belia (masih kelas satu SD lho...)
Pada kesempatan yang lain, saat itu hari pembagian rapor, ketika taufik dan beberapa teman yang lain sedang berkumpul, seorang anak saya nampak datang sambil membawa sebungkus besar makanan ringan, ketika ditawari semua anak langsung berebutan mengambil makanan itu lalu memakannya sambil berdiri, (maklum anak kecil), tapi anak itu ketika hendak memasukan makanan ke mulutnya, reflek dia langsung duduk baru makan setelah sebelumnya nampak membaca basmallah,,,dia pasti sangat ingat adab makan seorang muslim,,,.subhanalloh....
Dan yang terakhir, saat zahra terpilih ikut olimpiade sains mewakili sekolah, dia menghampiri saya dan berkata,,,ibu, semoga khanza menang ya,amiiinn...terharu saya.....
Saya yakin dibalik pribadi yang hangat dan menyenangkan dari anak ini, ada sosok luar biasa yang membuatnya seperti itu, dan ternyata dia adalah ibu yang sosoknya begitu sederhana itu. Sungguh saya ingin mengenalnya. Saya harus belajar banyak padanya....Seperti halnya para ibu lain yang ada di muka bumi ini, pasti berharap bisa merawat dan mendidik anaknya dengan baik. Menjaga fitrahnya agar senantiasa berada pada jalan kebaikan. Mendampinginya melewati setiap tahap luar biasa dalam hidupnya dan mengantarnya pada kebahagiaan, sehingga suatu saat anaknya akan berkata dengan bangga dan penuh syukur.....dia ibuku.....

Garut, Feb 2012

  REFLEKSI STRATEGI PEMBELAJARAN DALAM PERKULIAHAN Sumber gambar : http://larispa.or.id/berita/4-aspek-pembelajaran-dibutuhkan-pendidikan-...